DR.MAZA:
" Kalian rampas subsidi kami, entah ke mana dibawa lari kalian
beritahu, wang mesti dicatu, kita menuju maju... kalian kata: jika
tidak, semua menderita, habis harta negara... kalian berbahasa: bukan
barang naik harga, cuma subsidi turun sahaja...
kami orang
desa, mungkin tidak pandai kira berjuta-juta... kami orang kecil kota,
mungkin tiada sedemikian harta... jika kalian tipu sebegitu,
biasanya kami diam selalu... tapi dapatkah kami dibohongi, tentang
suapan saban hari? apalah yang dapat diberitahu anak ke sekolah? papa
semakin parah? wang semakin lelah? jika semalam berlauk, hari ini cuma
berkuah... kerana kerajaan kita sedang susah? maka subsidi kita terpaksa
diserah...
Jika semalam kau makan sepinggan, hari ini saparuh
kerana barang makin angkuh, wang papa makin rapuh... apa yang dapat
dibisik pada anak berkopiah ke madrasah? makananmu sayang, sebahagiannya
sudah hilang... jika mereka bertanya siapa yang bawa lari kepada siapa
patut kami tuding jari? janganlah nanti mereka membenci pertiwi...
akibat pencuri harta bumi rakyat marhaen ini.. atau kami jadi insan
curang... kami beritahu; cuma subsidi sahaja yang kurang? tiada apa yang
hilang, nanti akan datang wang melayang...
Dengar sini wahai
yang tidak memijak bumi! pernahkah kalian mengintipi kehidupan kami...
pernahkah kalian ngerti makna derita dan susah hati... kami yang semput
bagai melukut di kota kedekut kami yang bekerja hingga senja di desa
yang makin terseksa bertarung nyawa dan masa, menghitung setiap belanja
pernahkah kau merasa? rumah bocor yang lanjut usia... baju dan kasut
anak yang koyak tinggal dalam rumah yang berasak-asak siang kami sebak,
malam kami sesak... sedangkan kalian manusia angkasa... istana permata
dibina, kereta berjuta dirasa... elaun di serata, dari isteri sehingga
seluruh keluarga... hidangan istimewa, konon meraya kemakmuran negara...
Tapi kami masih di sini..di teratak ini... dengan lauk semalam.. dengan
hidangan yang tidak bertalam... dengan rumah yang suram... dengan wang
yang hampir padam... tiada istana lawa...tiada kereta berharga... tiada
layanan diraja..tiada baju bergaya tiada kediaman menteri...tiada
hidangan vip... tiada persen di sana-sini...tiada bahagian anak dan
bini... tiba-tiba kalian kata: kamilah beban negara... aduhai celaka
bahasa yang kalian guna... kalian yang belasah, kami yang bersalah...
kalian buat untung, hutang kami tanggung... kalian mewah melimpah, kami
susah parah kalian hilangkan wang, poket kami yang terbang... kalian
bina istana, rumah kami jadi mangsa... kalian makan isi, kami dijadikan
abdi... lantas, kalian rampas lagi subsidi... ke mana wang itu pergi
nanti?
Jika kalian berhati suci, wajib mengganti buat kami...
jika tidak pun buat gula konon merbahaya mengapa tidak beras diturun
harga? jika tidak untuk minyak kereta... mengapa tambang tidak potong
sahaja... tapi entah berapa kali janji... konon: nanti kami ganti, kami
ganti, kami ganti... hari demi hari, ceritanya pun tidak berbunyi
lagi... kami terus termanggu di sini... kalian juga yang nikmati... kami
hanya menggigit jari... kembalikanlah kepada kami harta negara...
jangan hanya kalian sahaja yang merasa... "
- Dr MAZA
No comments:
Post a Comment